meteorologi yang berguna,,,,,,,,,,,,,,!!!

Di masa yang lalu orang memprakiran cuaca banyak menggunakan naluriah,,,,, ada yang menggunakan ilmu perbintangan sebagai tanda cuaca,,,,, ada mengunakan ilmu hewani untuk mengetahui keadaan cuaca,,,,, ada yang hanya kasat mata dalam menentukan cuaca,,,,,, hal itu boleh - boleh saja,,, untuk di ingat cuaca adalah hal yang sangat perlu dipelajari dan dipahami,,oleh siapapun,,,,,karna cuaca itu penting!!!!!!

Cari info lain :

Rabu, 14 April 2010

Pengaruh monsun dan arus angin di indonesia

Mau tahu ga sih, kenapa di wilayah Indonesia cuaca cenderung tidak menentu.

Wilayah Indonesia merupakan daerah maritime continent Indonesia yang lebih luas lautannya dari pada daratannya, bicara cuaca di indonesia cukup rumit karna wilayah Indonesia teletak di daerah tropis katulistiwa dimana terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kemudian Indonesia juga terletak antara benua asia ( sebelah barat – utara indonesia ) dan benua australia ( selatan ) dan juga indonesia sebelah timur berhadapan dengan laut pasifik equator yang suhu muka lautnya yang menghangat dan kadang kala mendingin,,,,,
Sampai2 sangking hangatnya menjalar ke wilayah Indonesia, Australia dan bahkan di samudera hindia,,,,,,,,,,

Mari kita ulas cuaca wilayah Indonesia,,,,,

Indonesia adalah negara maritim yang di apit oleh dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Negara ini juga diapit oleh dua lautan yang besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia juga terletak di antara garis ekuator memiliki iklim tropis dan radiasi matahari paling banyak diserap. Secara umum kondisi musim yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena iklim global antaranya El Nino, La Nina atau Dipole Mode dan fenomena iklim regional seperti sirkulasi Monsun Asia-Australia. Wilayah ekuator pada umumnya merupakan wilayah pusat tekanan rendah atau lebih dikenal dengan wilayah siklon. Wilayah siklon merupakan wilayah tempat berkembangnya awan-awan konvektif yang menjadi sumber pertumbuhan badai dan cuaca buruk lainnya. Wilayah ini lebih dikenal dengan nama Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ). Wilayah ini terletak antara lintang 5o sampai 23o baik utara maupun selatan.
Angin Monsun adalah angin yang berhembus dan berganti arah dua kali atau polanya berlawanan sepanjang tahun. Ada dua macam angin Monsun yang ada di Indonesia yaitu Angin Monsun Asia dan Angin Monsun Australia
Angin Monsun Barat adalah angin yang berhembus atau bertiup pada bulan Oktober – April. Angin Monsun Barat bergerak pada saat matahari berada di belahan bumi bagian selatan yang mengakibatkan daerah Benua Australia mengalami musim panas, sehingga bertekanan rendah, sedangkan suhu di Benua Asia sendiri lebih dingin, dan bertekanan lebih tinggi. Sifat dari angin itu sendir akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sehingga angin akan bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju ke daerah Selatan garis Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Jika Angin Monsun Barat terjadi maka wilayah Indonesia khususnya akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui Samudera Pasifik dan Laut Cina Selatan.

Angin Monsun Timur adalah angin yang berhembus atau bertiup pada bulan April – Oktober. Angin Monsun Timur bertiup saat matahari berada di belahan bumi bagian utara sehingga menyebabkan suhu pada benua Australia lebih dingin dan bertekanan tinggi, sedangkan Benua asia suhunya lebih panas dan tekanannya rendah. Sesuai sifat dari angin maka bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan karena menuju Utara garis Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada waktu ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan sempit
Angin Monsun yang kita ketahui pada musim panas massa sumber udara berasal dari tiga yaitu pertama massa udara Samudera Hindia yang bersifat lembab, hangat, dan mengalami konvergensi setelah mendekati ekuator. Yang kedua bersumber dari tekanan tinggi Benua Australia, massa sumber udara ini memiliki sifat lembab dan tidak stabil. Yang ketiga bersumber dari Samudera Pasifik, massa udaranya bersifat lembab, hangat dan lebih stabil namun ketika melewati samudera massa udaranya menjadi tidak stabil.
Asia pada bagian timur dan bagian selatan mempunyai sirkulasi Monsun yang sangat besar. Sedangkan Asia pada bagian timur dan tenggara mempunyai sirkulasi yang sangat berkembang.
Indonesia sendiri terkena efek Monsun dari Asia Timur dan Tenggara karena disebabkan oleh besarnya Benua Asia dan efek dari daratan tinggi Tibet terhadap aliran udara (Prawirowardoyo,1996). Trewartha (1995) dalam pendapatnya mengatakan massa daratan yang sangat luas di benua Asia menjadikan perbedaan yang timbul dari selisih pemanasan dan pendinginan antara daratan dan lautan lebih hebat. Lebih jauh, Asia yang membentang dari timur hingga barat pada kisaran lebar dari garis bujur di hemisfer Utara, sedangkan di hemisfer Selatan terutama adalah samudera di Selatan Ekuator. Akibatnya bagian terbesar dari perbedaan pemanasan yang menyebabakan sirkulasi Monsun, meliputi juga perbedaan utara-selatan, jadi memperkuat pergeseran normal menurut garis lintang dari sistem-sistem angin utama. Adanya deretan pegunungan yang sangat tinggi di Asia yang terentang arah timur hingga barat yaitu arah Timur Laut Kaspia ke China, sirkulasi meridional udara sangat terhambat. Hal ini membuat perbedaan musiman dalam temperatur dan tekanan yang lebih dramatis lagi.
Selama musim dingin massa daratan disebelah utara pegunungan itu menjadi demikian dingin hingga menghasilkan sistem tekanan tinggi yang kuat di atas Asia Timur Laut dan suatu aliran keluar udara dingin yang cukup menonjol dari Asia Timur (Trewartha, 1995). Di lain pihak, pemanasan intensif musim panas atas daratan subtropis yang terletak di sebelah selatannya deretan pegunungan itu, melahirkan suatu kawasan tekanan rendah dan suatu aliran inflow udara hangat yang kuat dan lembab ke Asia Selatan. Pada musim dingin di belahan bumi utara (BBU), yaitu pda bulan Desember, Januari, dan februari angin Monsun bertiup dari Siberia menuju ke benua Australia. Pada periode ini daerah yang membentang dari ujung Sumatera bagian selatan, jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara sampai ke Irian angin Monsun bertiup dari barat ke timur.
Pola aliran udara rata-rata pada ketinggian 2000 kaki di bulan Januari merupakan bulan maksimum dari musim dingin di belahan bumi utara (BBU). Oleh sebab itu daerah ini dinamakan Monsun Barat dan musimnya disebut Musim Monsun Barat, sedangkan di daerah yang mencakup sebagian besar Sumatera lainnya dan Kalimantan Barat angin Monsun datang dari arah Timur Laut. Oleh karena itu, angin Monsun di daerah ini disebut Monsun Timur Laut dan Musimnya disebut Musim Monsun Timur Laut. Pada musim panas di belahan bumi utara (BBU), terjadi sebaliknya angin Monsun berhembus dari benua Australia menuju ke Asia. Oleh karena itu disebut Monsun Timur dan musimnya dinamakan Musim Monsun Timur, sedangkan di daerah yang melingkupi bagian Sumatera lainnya dari Kalimantan Barat angin Monsun bertiup dari arah barat daya ke timur laut sehingga angin Monsun ini disebut Monsun Barat Daya dan musimnya disebut Musim Monsun Barat Daya. Pola aliran udara rata-rata pada ketinggian 2000 kaki pada bulan maksimum musim padan di belahan bumi utara (BBU) yaitu bulan Juli (Prawirowardoyo,1996).
Gimana seru bukan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ilmu cuaca emang untuk di pelajari,,,,,,,,,,,,,,,,,plend!!!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar